Selasa, 05 April 2016

UN Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Datang

 


Makassar, (Rabu (6/4/2016) - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2016 telah berlangsung serentak di Seluruh Indonesia selama tiga hari dengan berlangsung dalam keadaan tertib, aman dan lancar, berakhir hari ini Rabu (6/4/2016). UN di Indonesia senantiasa mengalami perubahan dari masa ke masa dari segi nama maupun dari isinya, secara manual dan sistem berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT).

UN masa lalu, masa kini dan dimasa yang akan datang. sesuai data UN sudah 6 kali berubah dalam 50 Tahun. UN masa lalu yakni Tahun 1965-1971 bernama Ujian Negara, tak diikuti seluruh siswa, hanya siswa yang akan lanjut ke jenjang pendidikan berikutnya yang ikut.

Tahun 1972-1979 bernama Ujian Sekolah rata rata kelulusan 100% sekolah mempertimbangkan nilai para siswa, Dewan pendidik lokal jadi penentu kelulusan. 1980-2002 Bernama Ebtanas. Nilai Ebtanas dikelola pemerintah dan kelulusan ditentukan nilai semester V, VI dan nilai Ebtanas. Tahun 2003-2004 bernama Ujian Akhir Nasional (UAN) batas kelulusan ditetapkan minimal 3 tahun dan 4 tahun di 2004. Nilai UAN jadi syarat tunggal Kelulusan.

Tahun 2005 bernama Ujian Nasional, batas kelulusan 4,25 sampai 2007, Tahun 2008 batas kelulusan naik menjadi 5,5 batas kelulusan berlaku sampai 2010. Tahun 2015 UN masih ada manual dengan tetap memakai lembar kertas dan UN berbasis komputer standar UN 2015 namun ujian berbasis komputer ini diberlakukan terbatas hanya kepada sekolah yang siap demikian halnya madrasah.

Perbedaan UN Tahun 2015 dan sebelumnya, kepada siswa yang telah mengikuti UN 2015 berhak mendapatkan Sertifikat Hasil UN (SHUN). Berapapun nilai yang diperoleh, sekolah wajib menyerahkan SHUN kepada siswa. Berapapun nilainya SHUN siswa tetap keluar, sekolah tidak ada alasan untuk menahan “SHUN” demikian kata kepala pusat penilaian pendidikan kemendikbud Prof. Dr. M. Nizam dikutip dari laman Kemdiknas.go.id.

Nilai UN siswa 2015 tidak memengaruhi kelulusan maupun kesempatannya lanjut keperguruan Tinggi tapi menjadi pertimbangan. Perlu diketahui bahwa dengan UN dapat diketahui Bagi Sekolah yang mengobral nilai kepada siswanya jika umpama terdapat nilai rapor siswa 9 sementara Hasil nilai UNnya sebanyak 4.

Nilai SKL UN 2015 sebanyak 55 yang ditetapkan BSNP ditujukan bagi enam mata pelajaran yang diujikan, siswa yang nilai UNnya dibawah SKL bisa mengulang tahun 2016 darinya tetap menerima SHUN dan  tidak wajib mengulang.  Lanjut pada UN 2016 tahun ini terus mengalami beberapa penyempurnaan walaupun sebelumnya beberapa hal terdapat kesamaannya namun yang berubah adalah setelah terbitnya beberapa peraturan baru yang telah diketahui diantaranya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2015 pada Pasal 9 berbunyi kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru, sementara UN sebelum tahun 2015 UN lalu ada yang ditentukan oleh nilai batas kelulusan UN.

Selanjutnya sebagai Peta Perubahan  UN di masa mendatang pada Tahun 2016-2018 Pelaksanaan UN diawal semester akhir sesuai rencana pelaksanaannya (Nopember-Desember 2015) dan UN bisa diulang pada tahun yang sama dan sistem CBT terbatas belum semua sekolah/madrasah menggunakan system ini, alhasil UN 2016 terlaksana pada hari Senin - Rabu (4 – 6 April 2016)

Pada Tahun 2018-2020 UN CBT diberlakukan secara luas dan berbentuk test centre di daerah, UN diberlakukan dengan jadwal yang lebih pleksibel, sekolah dan guru lebih bisa mengarahkan potensi siswa secara lebih baik sesuai skill masing masing siswa, demikian diambil dari hasil olah data situs kemendiknas 2015, sementara Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan DR. Adi Suryadi Culla Ujian Nasional Berbasis Komputerisasi (UNBK) lebih baik dari ujian manual karena dapat mengurangi kecurangan siswa saat mengikuti ujian. "UNBK tingkat kecurangannya rendah bahkan nol, sementara ujian pensil kertas masih tinggi indeks kecurangannya.

Menurut beliau ini yang harus diusahakan pemerintah dengan melakukan koordinasi dengan seluruh daerah untuk menyiapkan sekolah melaksanakan UNBK," jelasnya. Adi berharap pada tahun-tahun mendatang semua sekolah khususnya di Sulsel dapat menerapkan ujian dengan berbasis komputer "Kita berharap nanti semua sekolah sudah pakai komputer dengan CBT dalam ujian nasional, meskipun itu akan sangat sulit khususnya sekolah-sekolah di daerah, tapi kita tetap yakin dapat melaksanakannya," (Tribun Timur.com. 5/4/2016).

Demikian semoga adanya usaha yang dilakukan semua pihak dan semakin membaiknya sarana prasarana pendidikan saat ini serta adanya perencanaan matang dimasa datang dapat berbanding lurus dengan semakin meningkatnya nilai indeks kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya terutama menjadi harapan meningkatnya  persentase kelulusan siswa dari waktu ke waktu walau system UNnya berubah dari waktu ke waktu. Amin.  (Nrdn).