Makassar, (Rabu (6/4/2016) - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2016 telah berlangsung
serentak di Seluruh Indonesia selama tiga hari dengan berlangsung dalam keadaan tertib, aman dan lancar, berakhir hari ini Rabu (6/4/2016).
UN di Indonesia senantiasa mengalami perubahan dari masa ke masa dari segi nama
maupun dari isinya, secara manual dan sistem berbasis komputer atau Computer
Based Test (CBT).
UN
masa lalu, masa kini dan dimasa yang akan datang. sesuai data UN sudah 6 kali
berubah dalam 50 Tahun. UN masa lalu yakni Tahun 1965-1971 bernama Ujian
Negara, tak diikuti seluruh siswa, hanya siswa yang akan lanjut ke jenjang
pendidikan berikutnya yang ikut.
Tahun
1972-1979 bernama Ujian Sekolah rata rata kelulusan 100% sekolah
mempertimbangkan nilai para siswa, Dewan pendidik lokal jadi penentu kelulusan.
1980-2002 Bernama Ebtanas. Nilai Ebtanas dikelola pemerintah dan kelulusan
ditentukan nilai semester V, VI dan nilai Ebtanas. Tahun 2003-2004 bernama Ujian
Akhir Nasional (UAN) batas kelulusan ditetapkan minimal 3 tahun dan 4 tahun di
2004. Nilai UAN jadi syarat tunggal Kelulusan.
Tahun
2005 bernama Ujian Nasional, batas kelulusan 4,25 sampai 2007, Tahun 2008 batas
kelulusan naik menjadi 5,5 batas kelulusan berlaku sampai 2010. Tahun 2015 UN
masih ada manual dengan tetap memakai lembar kertas dan UN berbasis komputer
standar UN 2015 namun ujian berbasis komputer ini diberlakukan terbatas hanya
kepada sekolah yang siap demikian halnya madrasah.
Perbedaan
UN Tahun 2015 dan sebelumnya, kepada siswa yang telah mengikuti UN 2015 berhak
mendapatkan Sertifikat Hasil UN (SHUN). Berapapun nilai yang diperoleh, sekolah
wajib menyerahkan SHUN kepada siswa. Berapapun nilainya SHUN siswa tetap
keluar, sekolah tidak ada alasan untuk menahan “SHUN” demikian kata kepala
pusat penilaian pendidikan kemendikbud Prof. Dr. M. Nizam dikutip dari laman
Kemdiknas.go.id.
Nilai
UN siswa 2015 tidak memengaruhi kelulusan maupun kesempatannya lanjut
keperguruan Tinggi tapi menjadi pertimbangan. Perlu diketahui bahwa dengan UN
dapat diketahui Bagi Sekolah yang mengobral nilai kepada siswanya jika umpama
terdapat nilai rapor siswa 9 sementara Hasil nilai UNnya sebanyak 4.
Nilai SKL UN 2015 sebanyak 55 yang
ditetapkan BSNP ditujukan bagi enam mata pelajaran yang diujikan, siswa yang
nilai UNnya dibawah SKL bisa mengulang tahun 2016 darinya tetap menerima SHUN
dan tidak wajib mengulang. Lanjut pada UN 2016 tahun ini terus mengalami
beberapa penyempurnaan walaupun sebelumnya beberapa hal terdapat kesamaannya namun yang berubah adalah setelah terbitnya beberapa peraturan baru yang telah diketahui diantaranya Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2015 pada Pasal
9 berbunyi kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta didik ditetapkan melalui
rapat dewan guru, sementara UN sebelum tahun 2015 UN lalu ada yang ditentukan oleh nilai batas kelulusan UN.
Selanjutnya sebagai Peta Perubahan
UN di masa mendatang pada Tahun 2016-2018 Pelaksanaan UN diawal semester
akhir sesuai rencana pelaksanaannya (Nopember-Desember 2015) dan UN bisa diulang pada tahun yang
sama dan sistem CBT terbatas belum semua sekolah/madrasah menggunakan system ini, alhasil UN 2016 terlaksana
pada hari Senin - Rabu (4 – 6 April 2016)
Pada Tahun 2018-2020 UN CBT diberlakukan secara
luas dan berbentuk test centre di daerah, UN diberlakukan dengan jadwal yang
lebih pleksibel, sekolah dan guru lebih bisa mengarahkan potensi siswa secara
lebih baik sesuai skill masing masing siswa, demikian diambil dari hasil olah
data situs kemendiknas 2015, sementara Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan DR. Adi
Suryadi Culla Ujian Nasional Berbasis Komputerisasi (UNBK) lebih baik
dari ujian manual karena dapat mengurangi kecurangan siswa saat mengikuti
ujian. "UNBK tingkat kecurangannya rendah bahkan nol, sementara ujian
pensil kertas masih tinggi indeks kecurangannya.
Menurut beliau ini yang harus diusahakan
pemerintah dengan melakukan koordinasi dengan seluruh daerah untuk menyiapkan
sekolah melaksanakan UNBK," jelasnya. Adi berharap pada tahun-tahun mendatang
semua sekolah khususnya di Sulsel dapat menerapkan ujian dengan berbasis
komputer "Kita berharap nanti semua sekolah sudah pakai komputer dengan
CBT dalam ujian nasional, meskipun itu akan sangat sulit
khususnya sekolah-sekolah di daerah, tapi kita tetap yakin dapat
melaksanakannya," (Tribun Timur.com. 5/4/2016).
Demikian semoga adanya usaha yang dilakukan semua
pihak dan semakin membaiknya sarana prasarana pendidikan saat ini serta adanya perencanaan matang dimasa datang dapat berbanding lurus dengan semakin meningkatnya nilai
indeks kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Sulawesi Selatan dan Indonesia pada
umumnya terutama menjadi harapan meningkatnya persentase kelulusan siswa dari waktu ke waktu
walau system UNnya berubah dari waktu ke waktu. Amin. (Nrdn).